Tri Pramana

Tri Pramana adalah tiga kekuatan hidup untuk mengetahui dan meyakini sesuatu yang berasal dari dua suku kata yaitu :
  • Tri berarti tiga.
  • Pramana sebagai kekuatan mahluk hidup.
Tri Pramana dalam Bhuwana alit | manacikapura disebutkan, tiga kekuatan mahluk hidup tersebut meliputi; 
  • Bayu, kekuatan nafas
  • Sabda kekuatan suara
  • Idep, kekuatan pikiran
Manusia yang paling sempurna dengan ketiga kekuatan Tri Pramana yang dimiliki tersebut agar dapat digunakan untuk mengetahui hakekat kebenaran sesuatu
    • baik nyata, maupun 
    • abstrak 
yang dalam widhi tatwa disebutkan Tri Pramana meliputi:
  1. Agama Pramana | dengan mempercayai ucapan - ucapan kitab suci agama, petuah - petuah dan ceritera para guru, Resi atau orang - orang suci lainnya yang dapat dipercayai,  diyakini serta tidak pernah berbohong.
  2. Anumana Pramana, dengan perhitungan yang logis.
  3. Pratyaksa Pramana
Mengetahui hakekat kebenaran sesuatu dalam Wrhaspati Tattwa sloka 26 disebutkan juga: Pratyaksanumanasca krtan tad wacanagamah pramananitriwidamproktam tat samyajnanam uttamam. Ikang sang kahanan dening pramana telu, ngaranya, pratyaksanumanagama.

Adapun orang yang dikatakan memiliki tiga cara untuk mendapat pengetahuan selain dengan Agama Pramana juga disebutkan dengan, Anumana dan Pratyaksa Pramana.
  • Anumana Pramana yaitu cara atau ukuran untuk mengetahui dan meyakini sesuatu dengan menggunakan perhitungan LOGIS berdasarkan TANDA - TANDA atau GEJALA - GEJALA yang dapat diamati. Dari tanda - tanda atau gejala - gejala itu ditarik suatu kesimpulan tentang obyek yang diamati tadi. Seperti dimana ada asap di sana pasti ada api.
  • Pratyaksa Pramana yaitu cara untuk mengetahui dan meyakini sesuatu dengan cara mengamati langsung terhadap sesuatu OBYEK, sehingga tidak ada yang perlu diragukan tentang sesuatu itu selain hanya harus meyakini.
Misalnya menyaksikan atau melihat dengan Mata Kepala Sendiri, kita jadi tahu dan yakin terhadap suatu benda atau kejadian yang kita amati.
Untuk dapat mengetahui serta merasakan adanya Sang Hyang Widhi Wasa dengan pengamatan langsung sebagaimana dijelaskan Tri Premana, dalam Konsep Tri Pramana Dalam Mengenal Tuhan, haruslah didasarkan atas kesucian batin yang tinggi dan kepekaan intuisi yang mekar dengan pelaksanaan Yoga Samadhi Yang Sempurna.
    Dimana perwujudan dari Tri Murti untuk kekuatan dari "Sa" sebagai panunggalan Tri Pramana ini disebutkan menggunakan Celemik dalam kelengkapan tetukon sebagai simbol kepala, mata, kuping dll.
Dan untuk mendapat berkat kesucian dari kesucian Tri Pramana ini disebutkan pengucapan mantra Ngelinggihin Dewa Ring Raga dapat ditujukan ke Sanghyang Tri Purusha yang salah satunya bertujuan untuk untuk mencapai kebahagiaan yang tidak berbalik pada kedukaan.
***