Dewi Saraswati

Dewi; Sanghyang Saraswati ("Kahyangan Swarga Manik"; Lontar putru pasaji) adalah dewi ilmu pengetahuan pemberi kedamaian, keselamatan, kasih, dan kebersamaan dalam menuntut ilmu pengetahuan.

Dan dalam filosofi dan mithologyNya disebutkan bahwa; 
"Beliau yang mengadirkan arti, makna dan semangat pengetahuan dari kitab suci weda."

Dalam Hindu Dharma, Saraswati dilambangkan sebagai dewi yang sangat cantik dan jelita yang bertangan empat sebagai sumber dari ilmu pengetahuan dan kecerdasan yang juga merupakan sakti dari Dewa Brahma yang dipuja sebagai;
  • Dewi pelindung
  • Pelimpah pengetahuan, 
  • Kecerdasan (widya), dan 
  • Sastra.
Dan keempat tangannya memegang
  • Genitri (tasbih), sebagai simbol ilmu pengetahuan itu tidak habis-habisnya untuk dipelajari.
  • Kropak (lontar), sangat penting dan strategis untuk ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup.
  • Wina (alat musik / rebab),
  • sekuntum bunga teratai, sebagai lambang kesucian. 
Dewa Brahma dan Dewi Saraswati dalam manifestasi Tuhan sebagai dewa dewi disebutkan bahwa,
  • Brahma menghadirkan berbagai weda dan 
  • Dewi Saraswati mengadirkan arti, makna dan semangat weda-weda ini. 
Semua ilmu pengetahuan, ajaran-ajaran suci, literatur, seni budaya dunia mengalir keluar dari gabungan pasangan dewa-dewi ini.

Dewi Saraswati juga disebutkan 
  • dewinya peradaban, 
  • seni-budaya manusia. 
Beliau juga disebut sebagai Mahasaraswati, beliau berkulit putih sebagai dasar dari ilmu pengetahuan, 
  • putih, 
  • suci dan 
  • bersih. 
Beliau dilambangkan duduk di atas bunga teratai yang berwahanakan seekor angsa. Sering juga beliau dilukiskan dengan 
  • Pasa (kwas), 
  • Ankusa (alat penyuntik, bunga Padma (teratai), 
  • Trisula sebagai perlambang kesatuan Tri Guna
  • Sankha (alat tiup yang terbuat dari lokan raksasa), 
  • cakra, sebagai wawasan yang berkembang dalam memahami perputaran alam semesta dan hidup ini.
  • kecapi, dan 
  • sebagainya. 
Kadang-kadang beliau berwajah lima dan bertangan delapan, juga bermata tiga, berleher biru; dalam aspek ini beliau disebut sebagai Mahasaraswati yang penuh dengan unsur inti Durga (Parwati). Tunggangan beliau, sang angsa bernama Hamsa, seperti tunggangan Dewa Brahma. Sering sekali seekor burung merak menjadi wahana beliau selain angsa tersebut.

Beberapa Lambang, Simbol dan Makna dalam Dewi Saraswati sebagaimana yang disebutkan.
  • Kitab sebagai lambang bentuk ilmu sain secara sekular; 
  • Vina melambangkan seni budaya dan suara AUM (Pranawa "OM"), 
  • Tasbih, kitab-kitab dan ajaran berbagai ilmu pengetahuan sangatlah penting, namun tanpa penghayatan dan bakti, maka semua ajaran ini akan mubazir dan bermakna sia-sia. 
  • Warna merah dan cantik jelita, simbol kebodohan dan kemewahan duniawi yang sangat memukau namun menyesatkan (avidya) tanpa didasari oleh pengetahuan dan dharma
  • Angsa, simbol yang dapat menyaring air dan memisahkan dari kekotoran dengan paruhnya (simbol vidya, kecerdasan). 
  • Merak sebagai simbol kewibawaan.
Dalam perayaan hari raya dan upacara yadnya sebagaimana disebutkan bahwa,
  • Umat Hindu merayakannya dengan Hari Raya Saraswati  setiap enam bulan sekali, agar senantiasa Beliau memberikan waranugrahanya berupa inspirasi, kejernihan pikiran, ilmu pengetahuan serta kerahayuan yang didambakan oleh setiap orang.
  • Upacara pawintenan saraswati yang dilaksanakan bertujuan untuk memohon kepada Sang Hyang Aji Saraswati agar badan ini siap untuk menerima wahyu sruti, ilmu pengetahuan dari beliau.
***